my friends forever

INI ADALAH BLOG PGSD UNILA UPP KAMPUS.

Senin, 11 April 2011

Muka-muka calon Guru masa depan










SAHABAT SEJATI









kata sahabat adalah sebuah kata yang menandakan bahwa manusia adalah makhluk sosial namun demikian besar arti sebenarnya dari sebuah persahabatan sehingga membuatnya begitu berarti. kadang sahabat dapat membuat hari-hari yang kita lalui benar-benar indah dan memiliki banyak cerita, namun kadang juga sahabat membuat kenangan terburuk untuk kita sepanjang hidup.
tetapi kadang kala juga sahabat bisa berakhir indah atau bisa juga buruk, saya mungkin punya sebuah persepsi bahwa persahabatan tidak boleh diakhiri dengan sebuah kata cinta, dan persepsi itu dah menjadi prinsip semenjak saya mengenal arti persahabatan.
namun, saya juga tidak bisa pungkiri bahwa hal yang bertentangan tersebut banyak terjadi disekitarku. dan harapku saya tidak menjadi bagian dari itu, sebab saya ingin menempatkan arti sahabat sebenar-benarnya sahabat, walaupun banyak cerita negatif yang mendekatkan saya akan hal cinta sesama sahabat…tentunya sahabat ceweklah soalnya gue cowokk :)
untuk saya sahabat adalah sahabat, dan sahabat terbaik adalah sahabat yang tau kapan dia atau kita membutuhkannya.

Kado Ultah Untuk Bidadari Surga

Sahabat Sejati

Pada kesempatan yang tak terduga

Pada Sebuah dunia yang tak nyata

Kita dipertemukan Olehnya

Untuk menjalin sebuah ikatan Ukhwah Islamiyah

Demi tegaknya kalimat Allah



Begitu banyak Pesan yang tertangkap

Dari setiap tulisan yang diungkap

Walau terkadang fikiran tak dapat menjawab

Tapi hati selalu Akrab



Kau selalu perlihatkan senyum terindah

Dan kata-kata penuh makna

Menyemangati ketika duka melanda

Memberi angin segar ketika putus asa

Untuk seseorang yang belum tentu ada

Pada sebuah ikatan Dunia maya



Kata-kata mu penggugah Jiwa

Kalimat yang terjalin penuh sastra

Doa yang terucap penuh kharisma

Senyum terungkap penentram jiwa

Dari mu bak seorang pujangga



Ketika Aku mulai bangkit dari keterpurukan

Ku kembali merangkai impian

Demi sebuah tentangan masa depan

Kau kirim pesan sebagai doa dan harapan

Yang ternyata Pesan terakhir sebelum menjumpai Tuhan



Kubiarkan wajah ini dibasuhi air mata

Kembali Termangu di hening senja

Mencoba Mengeja samarnya goresan makna

Sehingga dapat membuat aku terkesima

Saat ku coba lacak jejak yang ada

Lalu terukir sebuah prasangka di sana



Tanyaku tak henti menyumbat denyut nadi

Ku terpaku Menepaki altar kehidupanmu yang Suci

Ketika Senja Mulai menyelimuti

Pada lembaran kisah berbingkai ini



Kini kembali Kucari-cari…

Di pelabuhan tempat perahu dulu kutambat

Jejak-jejak tak akan menghilang

Ombak tak akan mampu menghapus tanda yang

KAU gores di pasir kala itu!

Isyarat yang dulu kau tinggalkan

Pada dinding tua lumuran

Tak akan sirna begitu saja

Memang tak ada yang tahu…

Kecuali hanya desiran ombak

Yang jadi saksi bisu!



Terima kasih Teman

Atas segala Pembelajaran hidup yang kau ciptakan

Merupakan sebuah pelajaran yang tak ternilai harganya

Akhirnya jejak sejarah yang ada

Memberi makna akan sucinya Cinta

Hanyalah Milik Allah

Sabtu, 02 April 2011

Makalah
IPTEK Dan MATEMATIKA
(Peran Komputasi Dalam Matematika)
Disusun oleh : Nazrin Dasit (1013053020)






FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PGSD
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2010/2011
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmatnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang IPTEK Dan Matematika. Dalam makalah ini penulis mengambil sub judul PERAN KOMPUTASI DALAM MATEMATIKA. Dan dalam makalah ini juga kami menjabarkan tentang kemudahan dan keunggulan dalam pembelajaran komputasi yang digunakan dalam belajar matematika.
Semoga dengan kami menulis makalah ini dapat membantu masyarakat khususnya guru sekolah bahwa KTSP memang sudah tepat untuk di terapkan di sekolah.
Akhir kata, mohon maaf jika terdapat salah pengeditan atau kesalahan penggunaan bahasa, kesemuanya tak lepas dari kodrat Saya sebagai manusia yang selalu belajar dari kesalahan-kesalahan dan menjadikannya pengalaman untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik kedepannya.





penulis





DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian 7
2.2 Tujuan Pembelajaran Matematika 8
2.3 Inovasi Pembelajaran Matematika………………………………. 8
2.4 Media Pengajaran Matematika………………………………….. 9
2.5 Penggunaan teknologi dalam pembelajaran Matematika………………………………………………………. 10
BAB III PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Daftar Pustaka 13






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengubah banyak hal, termasuk dalam dunia pendidikan. Metode pengajaran yang dulunya bersifat tradisional perlahan-lahan mulai ditinggalkan digantikan dengan metode pengajaran yang lebih modern.
Penggunaan media teknologi dalam kegiatan pembelajaran bukan lagi sesuatu yang luar biasa. Salah satu mata pelajaran yang mulai memanfaatkan kemajuan teknologi adalah matematika.
Dalam kehidupan sehari-hari, matematika sering dihubungkan dengankomputer. Komputasi dalam matematika mempunyai hubungan yang sangat erat karena berbagai rumus matematika yang rumit dapat diselesaikan dengan bantuan komputer, begitu juga sebaliknya seorang programer memerlukan teknik matematika untuk menyesaikan programnya.
Hubungan antara matematika dan komputasi mulai dikembangkan dalam dunia pendidikan. Berbagai metode pengajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi mulai digunakan dalam pembelajaran agar siswa dapat memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Metode pengajaran ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami hubunganantara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, belum banyak orang yang menggunakan metode ini dalam pembelajaran matematika sehingga belum tahu manfaat dari metode ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini saya membahas peranan komputasi dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini dirumuskan berikut ini.
a. Apakah pengertian komputasi dalam matematika?
b. Bagaimana peranannya dalam pembelajaran matematika?
c. Bagaimana peranannya terhadap kualitas hasil pembelajaran matematika?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik sertapenggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains).
Komputasi juga bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmukomputer dan matematika. Komputasi menggabungkan antara dua komponen ilmu yang berbeda, yaitu komputer dan matematika. Ilmu ini digunakan untuk menerapkan teori matematika ke dalam aplikasikomputer.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik dibimbing oleh pendidik atau pengajar agar mampu mengelola kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
2.2 Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan belajar matematika berdasarkan kurikulum 1975, 1984, 1994, dan KBK adalah sama, yakni agar peserta didik mampu menggunakan atau menerapkan matematika yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pengetahuan lain.
Dengan belajar matematika diharapkan pula diperoleh kemampuan bernalar pada diri peserta didik yang tercermin melalui kemampuan peserta didik berfikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, dan disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain atau dalam kehidupan sehari hari.
Namun, hasil studi menunjukkan bahwa pola pembelajaran matematika cenderung text book oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Cara pembelajaran konsep cenderung abstrak dan menggunakan metode ceramah sehingga konsep-konsep akademik menjadi sulit dipahami oleh peserta didik. Kebanyakan guru mengajar dengan tidak memperhatikan kemampuan berfikir peserta didik atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran yang bermakna. Sebagai akibatnya motivasi belajar peserta didik menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar peserta didik cenderung menghafal dan mekanistik.
Hal-hal yang dikemukakan di atas tentu saja tidak diharapkan, karena dapat menjauhkan harapan tercapainya tujuan pendidikan matematika seperti yang diamanatkan oleh kurikulum. Kurikulum menginginkan pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah dapat bermakna dan dapat membuat peserta didik mampu menerapkan pengetahuan matematikanya pada kehidupan sehari-hari dan bidang lain.
Kegiatan pembelajaran matematika diharapkan mampu membuat peserta didik terampil menyelesaikan masalah yang dihadapinya, baik dalam bidang matematika maupun dalam bidang yang terkait.
Kegiatan pembelajaran matematika juga diharapkan mampu membuat peserta didik berkembang daya nalarnya sehingga mampu berfikir kritis, logis, sistematis dan pada akhirnya peserta didik diharapkan mampu bersikap objektif, jujur, dan disiplin.

2.3 Inovasi Pembelajaran Matematika
Proses belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam membentuk sumber daya manusia yang tangguh dan penuh imajinasi sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan daya cipta. Pembelajaran saat ini tidak hanya terpaku pada buku pelajaran saja.
Diperlukan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Perubahan dalam sistem pengajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam peningkatan kualitas peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang memerlukan inovasi adalah matematika.
Bagi kebanyakan peserta didik, belajar matematika merupakan beban berat, tidak menarik dan membosankan, sehingga peserta didik kurang termotivasi, cepat bosan, dan lelah. Pembelajaran matematika di sekolah erat kaitannya dengan angka, perhitungan, dan rumus-rumus yang rumit.
Persepsi tentang matematika ini telah mendarah daging di kalangan peserta didik. Tak heran banyak peserta didik yang tidak menyukai pelajaran ini. Ditambah lagi dengan cara guru menyampaikan pelajaran yang terkesan monoton dan tidak berkembang.
Guru hanya menyampaikan materi yang ada pada buku pelajaran tanpa menambahkan materi lain yang telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari. Inovasi yang dilakukan dapat dihubungkan dengan penggunaan modelpembelajaran sebagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika yang optimal dengan menggunakanmodel-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran matematika, termasuk di dalamnya pemanfaatan teknologi dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memberikan inovasi modelpembelajaran pada mata pelajaran matematika antara lain memberikan kuis atau teka-teki yang harus ditebak baik secara berkelompok ataupun individu, memberikan permainan kelas suatu bilangan dan sebagainya.
Mengelola kegiatan pembelajaran matematika secara kontekstual dan realistik dalam kehidupan sehari-hari serta menghubungkannya dengan penerapan teknologi merupakan cara yang paling jitu untuk membuat pelajaran matematika menjadi lebih menarik..

2.4 Media Pengajaran Matematika
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami konsep abstrak peserta didik memerlukan benda-benda konkrit sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan, orang dewasa pun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu, sering memerlukan visualisasi. .
Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran matematika yang lebih efektif dan menarik. Model ini merupakan model pembelajaran yang memiliki nilai relevansi dengan pencapaian daya matematika, memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas, mampu mengembangkan suasana belajar mandiri, menarik perhatian peserta didik dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya fungsi teknologi informasi. Ilmu matematika sangat penting peranannya dalam kehidupan sehari - hari. Matematika diterapkan dalam semua ilmu.
Tidak hanya digunakan dalam perhitungan, matematika juga digunakan dalam dunia bisnis, ekonomi, politik, kimia, fisika, bahkan sastra. Aplikasi matematika juga diterapkan untuk memprediksi keadaan alam sekitar, prakiraan cuaca dan gejala alam lainnya.
Dalam pembelajaran, peserta didik harus dapat mengkonstrusi pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Oleh karena itu melalui pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta didik dengan mengembangkan keterampilan proses yang dimiliki diharapkan mereka mampu memahami berbagai proses dalam matematika.
Matematika merupakan ilmu pasti. Mempelajari matematika harus efektif karena matematika tidak berubah dari waktu ke waktu. Belajar yang efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung/konkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar matematika akan lebih efektif bila dibantu dengan alat peraga pengajaran dari pada bila peserta didik belajar tanpa dibantu dengan alat peraga pengajaran.
Alat peraga pengajaran matematika yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri peserta didik. Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran yang lebih menarik membuat peserta didik gembira belajar atau senang karena mereka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.
Menurut Estiningsih(1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari,
Jadi, media pendidikan matematika atau yang lebih cenderung disebut alat peraga matematika bisa diartikan sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk menjelaskan berbagai konsep atau pengertian–pengertian dalam bidang studi matematika untuk menciptakan proses belajar yang lebih intensif guna memperoleh hasil belajar yang maksimal dari peserta didik. Sebagai alat bantu, efektifitas media itu sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru yang memakainya.
Media teknologi seperti komputer dapat dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran matematika. Komputer dapat membantu pendidik untuk menjelaskan kepada peserta didik tentang pelajaran matematika terutama yang berhubungan dengan teknologi serta penerapannya dalam kehidupan sehari - hari. Pemanfaatan teknologi juga membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Dengan media teknologi ini, komunikasi dan interaksi antara pendidik dengan peserta didik menjadi lebih efektif dan efisien.

2.5 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika
Pemanfaatan teknologi elektronik dalam pembelajaran memberi penguatan terhadap pola perubahan paradigma pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi dan multimedia menjadi salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. Komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika.
Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan oleh peserta didik dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksploratif matematika dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan program-program sederhana untuk penanaman dan penguatan konsep, membuat permodelan matematika, dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah. Terdapat beberapa bentuk interaksi pembelajaran dengan bantuan komputer, yaitu bentuk latihan dan praktek, tutorial, permainan, simulasi, penemuan interaktif, presentasi atau demonstrasi, komunikasi tes, sumber informasi, dan pemecahan masalah serta berbagai bentuk interaksi lainnya.
Dalam kegiatan latihan, komputer memberikan soal-soal mengenai suatu topik untuk dipecahkan oleh peserta didik. Komputer memberikan umpan balik berdasarkan respon peserta didik tersebut. Jika pelatihan ini dijalankan dengan baik, maka akan terjadi interaksi yang baik antara komputer dengan peserta didik. Stimulus respon yang terjadi akan menjadi penentu langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh pengajar.
Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk mengajarkan informasi baru mengenai suatu topik pelajaran. Jadi proses pengajaran akan berkembang secara lebih efektif dan efisien menuju ke suatu tujuan yang lebih jelas.
Permainan dapat berfungsi sebagai penyaji bahan pelajaran baru atau juga sebagai penguat terhadap pelajaran yang telah diperoleh peserta didik melalui kegiatan lain. Dalam simulasi permainan, komputer menyediakan simulasi atau model suatu konsep atau kejadian untuk diberi masukan oleh peserta didik. Setelah peserta didik memberikan suatu stimulus, komputer akan memberi respon terhadap masukan tersebut sebagaimana sistem yang sesungguhnya akan bertindak.
Dari proses ini akan diketahui sejauh mana peserta didik memahami pelajaran.
Model pembelajaran yang menghubungkan secara langsung peserta didik dengan komputer dapat disebut dengan tutorial interaktif. Pola tutorial interaktif diwujudkan dalam bentuk menampilkan suatu materi melalui komputer.
Tutorial ini mempunyai banyak fungsi diantaranya sebagai alat untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman peserta didik dalam topik tertentu, memberi penguatan terhadap respon peserta didik yang tepat, mendiagnosa kekeliruan, menyediakan pilihan bagi peserta didik dengan bakat yang berlainan. Salah satu contoh pemanfaatan teori matematika dalam komputasi yang dapat digunakan oleh peserta didik adalah teori graf.
Teori graf merupakan satu cabang matematika yang berguna dalam membantu menyelesaikan masalah di berbagai bidang misalnya jaringan komunikasi, merancang suatu rangkaian elektronika dan sebagainya. Teori graf digunakan dengan cara membuat pemodelan dari permasalahan dalam bentuk simpul dan ruas garis, kemudian menyelesaikannya dalam model tersebut.
Teori graf sangat berkembang, terutama karena perkembangan ilmu komputer dan komputasi yang sangat pesat. Graf adalah suatu model matematika yang sangat sesuai untuk menyelesaikan masalah di berbagai bidang, khususnya dibidang komputasi.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang positif bagi perkembangan pembelajaran. Penggunaan komputer bagi dunia pendidikan bukan menjadi sesuatu yang asing lagi. Pemanfaatan komputer tidak lagi sebagai pelengkap, tetapi menjadi kebutuhan primer dalam kegiatan belajar mengajar.
Matematika yang dulu dikenal sebagai mata pelajaran yang menakutkan kini menjadi ilmu pengetahuan yang sangat berharga. Peranan matematika yang diperkaya kemampuan pemrograman komputer menjadi semakin berguna dalam pengembangan pendidikan dan penerapan teknologi.
Kerjasama yang baik antara matematika dengan komputasi dapat membantu peningkatan kualitas peserta didik terutama dalam segi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan belajar matematika diharapkan pula diperoleh kemampuan bernalar pada diri peserta didik yang tercermin melalui kemampuan peserta didik berfikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, dan disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain atau dalam kehidupan sehari hari.
Namun, hasil studi menunjukkan bahwa pola pembelajaran matematika cenderung text book oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
KONSEP DASAR WARGA NEGARA

A. KONSEP DASAR WARGA NEGARA

Konsep seperti didefinisikaan oleh Banks adalah suatu kata atau pernyataan yang bernuansa abstrak yang dapat digunakan untuk mengelompokkan benda, ide atau peristiwa.

Salah satu unsur yang ada dalam suatu Negara adalah penduduk atau rakyat. Penduduk merupakan semua orang yang pada suatu waktu mendiami wilayah Negara. Mereka secara sosiologis lazim dinamakan ‘rakyat’ dari Negara tersebut yaitu sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

Menurut Soepomo,penduduk ialah orang yang dengan sah bertempat tinggal tetap dalam suatu Negara.sah artinya tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan mengenai masuk dan mengadakan tempat tinggal tetap dalam Negara yang bersangkutan. Selain penduduk dalam suatu wilayah Negara ada orang lain yang bukan penduduk misalnya seorang wisatawan yang berkunjung dalam suatu Negara. Rakyat atau penduduk yang mendiami suatu Negara ditinjau dari segi hukum terdiri dari warga Negara dan orang asing.

1. ORANG ASING

Orang asing adalah warga Negara asing yang bertempat tinggal pada suatu Negara tertentu. Dengan kata lain bahwa orang asing adalah semua orang-orang yang bertempat tinggal pada suatu Negara tertentu tetapi ia bukan warga Negara tersebut. Dalam hal orang asing ini hukum internasional ikut campur tangan artinya orang asing didalam suatu Negara itu dilindungi sekedarnya oleh hukum internasional.

Menurut undang-undang darurat RI yang termuat dalam Lembaran Negara 1955 Nomor 33 tentang kependudukan di Indonesia.orang asing yang menjadi penduduk Negara Indonesia adalah jika selama orang asing itu menetep di Indonesia. Untuk menetap di Indonesia orang asing itu harus mendapat ijin bertempat tinggal dari pemerintah di Indonesia.

2. WARGA NEGARA

Warga Negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur Negara.istilah ini dahulu disebut hamba atau kawula Negara.Tetapi kenyataannya istilah warga Negaralebih esuai dengan kedudukannya sebagai orang yang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawulah Negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu Negara yaitu peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama .

B. NILAI DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nilai artinya harga atau kualitas sesuatu. Sesuatu dapat dipandang memiliki nilai bila memang ia secara intrinsik barharga dan membangkitkan timbulnya penghargaan terhadapnya, demikian menurut pandangan aksiologi –relasionisme (Daley:1965)

Nilai-nilai pancasila pada dasarnya merupakan kualitas kebaikan yang (seyogyanya/diharapkan) melekat dalam diri bangsa dan Negara Indonesia. Secara filosofis dan histories nilai-nilai itu dianggap telah ada dalam diri bangsa dan Negara Indonesia sebagai potensi yang harus ditumbuh kembangkan.

Nilai-nilai tersebut dapat dipandang sebagai “penguat keterpaduan” pada tingkat pribadi, masyarakat dan kebudayaan. Pada tingkat individu nilai berada pada latar psikis atau kejiwaan yang mencakup pikiran, perasaan dan perbuatan.

C. NORMA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Norma adalah petunjuk hidup yang ada dalam masyarakat dan diharapkan dipatuhi oleh warganya yang diwujudkan dalam norma agama, norma hukum kesusilaan. Kesopanan dan kebiasaaan. Norma dipakai dalam ilmu hukum dan secara umum diartikan sebagai rambu rambu atau petunjuk hidup yang mengatur prilaku manusia dalam bermasyarakat. pada dasarnya norma disebut kaidah. Berisi rumusan verbal perintah dan larangan yakni apa yang seyogyanya dilakukan dan atau apa yang tidak boleh dilakukan. Norma ada beberapa macam yakni norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, norma kesopanan dan kebiasaan.

Norma agama merujuk pada aturan keagamaan sedang norma hukum merujuk kepada aturan hukum positif ( yang berlaku pada saat dan ditempat tertentu).dilain pihak norma kesusilaan,kesopanan dan kebiasaan (adat) merujuk kepada aturan prilaku dalam masyarakat yang pada umumnya tidak tertulis tetapi dipatuhi. Pelanggaran atas norma melahirkan sanksi yang dikenakan kepada si pelaku sesuai norma yang dilanggarnya. Sanksi dari norma agama diberikan oleh Allah atau pangadilan agama, sanksi dan norma hukum kesusilaan, kesopanan dan kebiasaan datang dari manyarakat. Contoh norma agama adalah fiqih islam, norma hukum berupa undang-undang, sedang norma kesusilaan, norma kesopanan dan kebiasaan berupa tata krama.

D. MORAL DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Moral adalah tuntutan penampilan, kebaikan yang dimiliki individu sebagai moralita yang seyogyanya tercermin dalam penalaran, sikap dan prilaku,moral secara bebas diterjemahkan
sebagai prinsip “baik dan buruk” yang menuntun prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. prinsip baik dan buruk yang ada dalam diri individu disebut moralita. Menurut Ouska dan Whellan (1977) semua moralita berada dalam siste aturan. Karena itu hakekat moralita harus dilihat atau dikaji dari cara individu menghayati dan melaksanakan aturan. Lebih juga ditegaskan bahwa moralita memiliki dimensi penalaran moral, sikap, moral dan prilaku moral atau menurut Lickona (1986) disebut moral “knowing”, moral “feeling” dan moral “action”.(pemahaman moral, perasaan moral, dan prilaku moral). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa moral adalah prinsip baik dan buruk sedang moralita adalah kualitas pertimbangan baik dan buruk yang dimiliki individu.